Memilih Inverter Bagi Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Secara umum, inverter bisa dijelaskan sebagai sebuah perangkat elektronik yang mampu mengubah arus listrik yang searah atau disebut dengan arus DC menjadi arus listrik bolak-balik atau yang disebut sebagai arus AC, arus yang banyak tersedia dalam stop kontak di rumah-rumah kita. Namun, tahukah anda jika perangkat ini memiliki banyak sekali fungsi dalam dunia energy atau elektronika. Salah satu penggunaan dari peralatan ini yang cukup dikenal luas adalah dalam pembangkit listrik tenaga surya yang dipakai sebagai pengubah arus DC yang diproduksi oleh pembangkit ini agar bisa menjadi arus AC yang bisa menjadi sumber energy berbagai perangkat elektronik kita.
Untuk memilih inverter yang akan kita pakai dalam pembangkit listrik tenaga surya, kita bisa mempertimbangkan beberapa hal. Namun, yang pertama harus dipertimbangkan adalah kapasitas beban yang biasanya memiliki satuan watt. Ada baiknya kita memilih peralatan ini yang memiliki beban kerja yang cenderung setara dengan beban yang akan kita gunakan sehingga penggunaannya pun cenderung efektif dan maksimal. Selain itu, pilihlah yang memiliki input DC 12 Volt atau 24 Volt. Ada pula faktor lain yang harus dipertimbangkan yakni outputnya yang bisa berupa sinewave atau bahkan square output AC.
Output dari inverter yang berupa sine wave sendiri biasanya sangat penting bagi kita yang memakai beban listrik yang cenderung memakai motor sehingga kinerjanya cenderung mudah panas. Dengan memakai inverter ini, maka kinerja perangkat elektronik pun tidak akan mudah panas dan tetap lancar. Namun, penggunaan peralatan dengan output sine wive ini harus dipertimbangkan mengingat harganya yang cenderung lebih mahal.
Ada pula output lain yang disebut sebagai sine wave inverter yang cenderung kurang maksimal untuk dipakai da nada pula grid tie yang banyak dipakai pada sistem listrik terbarukan yang kini banyak dipakai pada pembangkit listrik tenaga surya modern.