Apa Sajakah Sistem Proteksi yang Bisa Melindungi Pompa?

Pompa yang dimiliki oleh vansan Indonesia memang bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan, khususnya bagi para pelaku industry yang membutuhkan pompa yang handal dan bisa digunakan untuk sistem produksi yang cukup rumit. Di dalam sistem perpompaan sendiri, ada semacam sistem proteksi yang bisa membuat pompa tetap aman meskipun digunakan dalam lingkungan yang keras atau adanya kemungkinan gangguan yang bisa saja muncul tiba-tiba tanpa diprediksi sebelumnya. Sebagai contoh, pompa dari vansan Indonesia harus dijalankan pada sebuah sistem pada dunia industry kimia dimana fluida yang dialirkan cukup korosif dan bisa merusak pompa. Sebenarnya, apa sajakah sistem proteksi yang bisa membuat pompa menjadi lebih terlindungi?
Sistem proteksi pertama yang bisa melindungi pompa vansan Indonesia adalah proteksi pada aliran balik. Biasanya pada pompa sudah ada semacam check valve yang akan memastikan aliran yang keluar dari pompa hanya melaju pada satu arah dimana aliran ini sesuai dengan keluaran pompa. Hal ini tentu akan membuat kinerja pompa aman. Sebagai contoh, pompa harus mengalirkan air dari sumur dalam ke atas, tanpa adanya proteksi ini, tentu air bisa saja kembali lagi ke pompa karena adanya gravitaasi.
Sistem proteksi berikutnya adalah perlindungan pada overload dimana pada pompa biasanya sudah ada peralatan layaknya pressure switch low, overload relay, hingga flow switch high. Selain itu, ada pula proteksi dari adanya vibrasi yang bisa membuat kinerja pompa terganggu atau bahkan merusak pompa. Peralatan layaknya vibration switch atau vibration monitor bisa melakukan perlindungan ini.
Proteksi pada pompa berikutnya adalah proteksi dari adanya minimum flow yang berupa alata pressure switch high, return line, hingga flow switch low. Biasanya, alat ini dilengkapi dengan control valve. Selain itu, ada pula proteksi pada low PHSG dimana ada peralatan berupa level switch low dan pressure switch low yang akan menghindarkan pompa dari kondisi NPSH yang kurang mencukupi yang bisa memicu fluida tidak keluar dari pompa karena kurangnya akumulasi fluida di dalam pompa.